Teknologi pertanian yang semakin berkembang mendorong para penyuluh pertanian untuk dapat sesegera mungkin menguasainya sebelum di dahului oleh petani binaan, sehingga kredibilitas penyuluh pertanian di hadapan para petani tetap terjaga dan lebih terpercaya. Guna mewujudkan percepatan penguasaan teknologi pertanian oleh penyuluh pertanian, salah satu upaya adalah dengan mengoptimalkan laboratorium penyuluh yang berada di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) masing-masing.
Laboratorium penyuluh merupakan salah satu sarana untuk para penyuluh dalam mengasah kemampuan penguasaan teknologi pertanian, melalui kegiatan-kegiatan seperti kaji terap maupun percontohan-percontohan. Dalam rangka mewujudkan penguasaan teknologi pertanian oleh para penyuluh tersebut, maka Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari telah memprogramkan kegiatan optimalisasi lahan BPP sebagai laboratorium lapangan bagi penyuluh, dengan kegiatan budidaya beberapa jenis tanaman yang potensial untuk dikembangkan yang selanjutnya dapat disebarluaskan pada petani dan kelompoktani binaan.
Adapun rincian kegiatan dalam rangka optimalisasi lahan BPPTanjungsari, berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh penyuluh pertanian dan kehutanan di BPP Tanjungsari, diantaranya
1. Percontohan dan Kaji Terap Budidaya Tanaman Hias/Bunga Potong (Bunga Krisan).
Tanaman hias mempunyai prospek yang cukup menjanjikan mengingat kebutuhan konsumen setiap hari cukup tinggi. Sebagai dasar pertimbangan. kebutuhan tanaman hias untuk wilayah Tanjungsari dan Jatinangor masih didatangkan dari daerah Bandung Barat, maka hal ini merupakan salah satu peluang usaha yang dapat dikembangkan di Wilayah Kerja BPP Tanjungsari.
Untuk itu, dengan adanya percontohan budidaya tanaman hias di lahan BPP Tanjungsari, diharapkan dapat memotivasi para petani untuk menganekargamkan jenis usaha selain usahatani tanaman pangan dan sayuran melalui diseminasi budidaya tanaman hias oleh para penyuluh pertanian BPP Tanjungsari.
2. Percontohan dan Kaji Terap Sayuran Organik
Produk sayuran organik semakin dogemari oleh masyarakan yang peduli dengan kesehatan, hal ini karena produk sayuran organik lebih menyehatkan dan relatif aman bagi kesehatan tubuh. Seperti kita maklumi dan ketahui bersama, bahwa dalam berusahatani tanaman sayuran para petani tidak dapat lepas dari penggunaan bahan-bahan kimia, baik dalam bentuk pupuk an organik maupun pestisida, sehingga produk sayuran yang dihasilkan mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Untuk memasyakatkan pertanian organik, khususnya pertanian sayuran organik dimasyarakat, maka para penyuluh pertanian di BPP Tanjungsari akan melaksanakan percontohan dan kaji terep pertanian organik di lahan BPP Tanjungsari. Dengan adanya kegiatan ini, maka selain untuk meningkatkan kemampuan penyuluh pertanian dalam penguasaan teknologi pertanian organik, juga dapat di tiru atau diikuti oleh para petani binaan sehingga penggunaan bahan kimia oleh petani dapat berkurang dan produk sayuran yang dihasilkan para petani lebih sehat dengan harga jual yang tinggi.
SEMOGA KEDUA KEGIATAN TERSEBUT DAPAT TEREALIASAI DAN BERJALAN
DENGAN SUKSES.
0 komentar:
Posting Komentar