~~~BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) MODEL DI KABUPATEN SUMEDANG~~~

BPP Tanjungsari Menjadi Pilot Project Sistem Informasi Pertanian

Perkembangan teknologi pertanian sampai saat ini terus menigkat dengan ditemukannya inovasi-inovasi yang baru oleh para peneliti baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu masalah yang dihadapi  dalam pertanian di negara kita adalah lambannya penyebaran informasi teknologi pertanian pada para petani. Jangankan pada para petani, penyebaran informasi teknologi pertanian pada para penyuluh pertanian pun dirasakan kurang begitu cepat.

Untuk mempermudah serta mempercepat penyebaran informasi pertanian pada para petani dan penyuluh pertanian, maka sebuah perusahaan dalam hal ini PT. 8 Villages (PT. 8 Desa) sedang mengembangkan suatu sistem informasi pertanian yang dapat diakses secara cepat dan mudah oleh petani melalui alat komunikasi yang kini telah memasyarakat yaitu dengan menggunakan handphone. Sistem informasi ini digagas oleh seorang warga negara Perancis bernama Mathiew Le Bra dan seorang ahli teknologi informasi dari ITB Bandung yaitu Bapak Yosef. Bapak Yosef ini merupakan tokoh dibalik pembuatan aplikasi pada HP Esia Hidayah.

Sebagai tahap awal pengembangan sistem informasi pertanian ini, PT. 8 Villages menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari sebagai Pilot Project, dengan melibatkan para penyuluh pertanian, para kelompok tani, toko-toko sarana produksi pertanian serta pedagang-pedagang pengumpul (Bandar) produk pertanian yang berada di wilayah kerja BPP tanjungsari. 

Konsep dari sistem informasi pertanian ini adalah sebagai berikut :

Pertama, PT. 8 Villages bekerjasama dengan produsen-produsen sarana produksi pertanian baik produsen benih, pupuk, pestisida maupun alsintan untuk mengumpulkan informasi mengenai produk dari masing-masing produsen dan kemudian datanya disimpan dalam suatu server. Selain informasi mengenai produk sarana produksi pertanian, perusahaan ini juga mengumpulkan informasi mengenai cara-cara pengendalian hama dan penyakit berbagai jenis tanaman serta harga komoditi pertanian di tingkat pedagang pengumpul serta di tingkat pasar induk.

Kedua, setelah semua informasi terkumpul maka perusahaan mempublikasikan atau memberikan nomor telpon yang dapat diakses oleh petani guna memperoleh informasi yang dibutuhkan. 

Ketiga, apabila sistem telah siap maka para petani dapat menyampaikan permasalahan yang dialaminya saat berusaha tani suatu jenis tanaman ataupun hanya sekedar ingin mendapatkan informasi sarana produksi pertanian terbaru. Para petani tinggal mengirimkan pesan singkat/Short Message Service (SMS) pada nomor akses informasi dan secara langsung dapat menerima balasan dari server PT. 8 Villages mengenai informasi yang ingin diketahui oleh para petani yang telah dikirimkan. Adapun tarif pulsa yang diterapkan sama dengan tarif SMS biaya (bukan tarif SMS Premium)

Dengan adanya sistem informasi pertanian yang dapat diakses langsung oleh para petani, maka para petani akan cepat terbantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam usahataninya disamping pembinaan dari penyuluh pertanian di wilayah binaannya masing-masing. Posisi tawar petani akan lebih meningkat karena para petani dapat mengetahui harga pasar komoditi pertanian, sehingga tidak mudah dibohongi oleh para pedagang pengumpul.

"SEMOGA  PILOT PROJECT SISTEM INFORMASI PERTANIAN INI DAPAT BERJALAN DENGAN SUKSES  SEHINGGA PENYEBARAN INFORMASI PERTANIAN DAPAT LEBIH CEPAT SAMPAI KE PETANI"



posting by : Nandang Sudrajat, SP

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites