~~~BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) MODEL DI KABUPATEN SUMEDANG~~~

Delapan Tantangan Bagi Penyuluhan Pertanian

Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian diantaranya :

1. Skala dan kompleksitas dari tugas-tugas penyuluhan.
Skala, berkaitan dengan luas wilayah dan jumlah manusia yang terlibat. Sedang kompleksitas berkaitan dengan sumber infor-masi, stakeholders, serta mitra-kerja dalam kegiatan penyuluhan (pembangunan) pertanian.
2. Ketergantungannya terhadap kebijakan pemerintah dan fungsi lembaga-lembaga lainnya, yang berakibat pada efektivitas inves-tasi penyuluhan, efektivitas kelembagaan dan kebijakan, serta efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang dapat diakses.
3. Ketidak-mampuan untuk menelusuri hubungan penyebab dan akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan penyuluhan, kaitannya dengan: masalah-masalah yang dihadapi, dukungan politis, alokasi anggaran, dan akuntabilitas kegiatan penyuluhan.
4. Komitmen dan dukungan politis, terutama pada kondisi seringnya terjadi pergantian (pemegang) kekuasaan.
5. Akuntabilitas, yang menyangkut kinerja penyuluhan, kinerja personil, dan kinerja staf yang berhubungan dengan petani (penyuluh, peneliti, dll)
6. Kelayakan sebagai lembaga layanan pengetahuan dan informasi, yang harus menjangkau semua kelompok-sasaran, aparat peme-rintah di lapis terbawah, dan stakeholders lain yang memerlu-kannya
7. Keberlanjutan operasionalisasi fiskal dan sumberdaya yang lain, baik karena ketidak-pastian anggaran maupun rendahnya pengem balian dana yang telah digunakan untuk kegiatan penyuluhan.
8. Interaksi dengan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan kaitannya dengan mutu pesan-pesan yang disampaikan melalui kegiatan penyuluhan, yang tercermin pada keterkaitan antara penyuluhan dengan penelitian.


copyright (c) by bpptanjungsari, 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites