Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang terbatas sering dipagari danada juga yang tidak dipagari, biasanya ditanami dengan beranekaragam jenis tanaman yang berumur panjang, berumur pendek, menjalar, memanjat, semak, pohon rendah dan tinggi serta terdapat ternak. Dalam hal ini pekarangan merupakan sebuah ekosistem buatan.
Di pekarangan dapat ditanami beraneka jenis tanaman yang menghasilkan aneka bahan yang di butuhkan sehari-hari seperti tanaman buah, sayuran, bunga, tanaman obat, bumbu, rempah-rempah, kelapa dan lain-lain. Hasil pekarangan banyak variasinya yang dapat menghasilkan sepanjang tahun dengan hasil yang segar.
Pemanfaatan pekarangan itu sangat menguntungkan, karena dipekarangan kita dapat menciptakan lingkungan hidup yang nyaman, sehat dan estetis karena dengan tanaman di lahan pekarangan akan dapat mengkreasikan seluruh aktifitas secara maksimal setiap anggota keluarga.
Berbagai keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan secara konseptual antara lain :
1. Pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil (tambahan), seperti bahan pangan, obat-obatan bahkan hasil ternak untuk kebutuhan sehari-hari dalam rangka hidup sehat, murah dan mudah
2. Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual akan memberikan kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah, terutama anggota keluarga maupun siapa saja yang lewat sekitar rumah kita.
3. Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat mendidik anggota keluarga untuk mencintai lingkungan dan dapat menjadi laboratorium hidup.
4. Bila pemanfaatan pekarangan semakin berkembang, dengan diikuti kreatifitas ibu-ibu pada suatu saat dapat menjadi industry pekarangan, sehingga dapat menjadi usaha tersendiri dalam rangka menambah pendapatan keluarga. Hal ini sudah banyak contohnya ibu-ibu yang berhasil memulai dari pemanfaatan lahan pekarangan.
Tanpa banyak disadari bahwa lahan pekarangan bila dikelola secara optimal dan tersncana dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi menunjang kebutuhan gizi keluarga disamping sekaligus untuk keindahan (estetika). Lahan pekarangan dapat dikembangkan sebagai apotek hidup dengan menanami berbagai buah-buahan dan sayuran. Dalam rangka mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.
Berikut panduan perencanaan dalam upayan pemanfaatan lahan pekarangan :
1. Pengolahan tanah
Tahap ini merupakan tahao awal dalam berkebun. Lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat dan padat maka perlu mengelolanya secara intensif dengan mencangkul untuk menggemburkan tanah dilanjutan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl dan Urea) secara berimbang.
2. Menentukan jenis tananamn
Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat untuk keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, jeruk dan lain-lain). Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik misalnya tanaman tanamna mengkudu yang memiliki bentu daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya.
3. Menentukan tata letak tananam
Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukp sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis tanaman yang berukuran kecil mulai dari bagian timur dan tempatkan jenis-jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsure hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan, misalnya jangan smapai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga.
4. Pemeliharaan
Tahap peeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumout liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk keberhasilan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur kedalam tanah dalam-dalam karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organic atau kompos. Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktifitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam di lahan pekarangan.
Demikian beberapa saran berupa panduan perencanaan yang mungkin bermanfaat, khususnya bagi yang mempunyai kegemaran berkebun untuk dapat mengoptimalkan lahan sekitar rumah tangga menjadi lahan pekarangan yang memiliki multifungsi.
Artikel by Endang Rahayu, SP (Penyuluh Pertanian Desa Sukarapih)
Posting by Admin BPP Tanjungsari
0 komentar:
Posting Komentar